Tuesday 6 May 2014

HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN

1.       Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogie” yang akar katanya adalah “pais” yang berarti anak dan “again” yang artinya membimbing. Jadi paedagogie dapat diartikan sebagai bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa Inggris pendidikan diterjemahkan menjadi Education yang berasal dari bahasa Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang tersimpan didalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.
Jhon Dewey seorang ahli filsafat pendidikan Amerika pragmatisme dinamis menyatakan bahwa pendidikan (education) dapat diartikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
Sementara itu menurut Ki Hajar Dewantara yang merupakan salah seorang pahlawan Pendidikan Indonesia pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter) atau dengan kata lain menumbuhkan budi pekerti, pikiran (intelek dan tubuh anak) yang tidak dapat dipisah agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang dididik (peserta didik) dan selaras dengan dunianya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara masyarakat  dengan memilih isi (materi), strategi, kegiatan dan teknik yang sesuai.
2.       Pengertian Ilmu Pendidikan
Ilmu Pendidikan adalah dua kata yang dipadukan, yakni Ilmu dan Pendidikan yang masing-masing memiliki arti dan makna tersendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka dijelaskan bahwa Ilmu adalah Pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Senada dengan Nur Ubiyati yang mengemukakan, bahwa Ilmu ialah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat ilmiah. Ada lagi yang mengemukakan, bahwa Ilmu adalah suatu uraian yang tersusun dengan lengkap tentang salah satu dari keberadaan. Uraian tersebut adalah tentang segi-segi dari keberadaan tertentu. Segi-segi ini saling berkait, mempunyai hubungan sebab akibat, tersusun logis dan diperoleh melalui cara atau metode tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ilmu pendidikan adalah suatu kumpulan pengetahuan atau konsep yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat ilmiah yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik atau suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya dalam rangka mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang bermakna.
3.       Peranan Dan Kedudukan Ilmu Pendidikan Dalam Penyelengaraan Pendidikan
a.       Peranan Ilmu Pendidikan Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Ilmu  pendidikan mempunyai Peranan sebagai perantara dalam membentuk masyarakat yang mempunyai landasan individual, sosial dan nsurei dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil berlangsung dalam skala nsurei tebatas seperti antara nsurei sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak serta anak lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaanya yang baik dengan lengkap.
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional juga berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional dan Penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan baik berupa softskill maupun hardskill, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan.  Pendidikan multimakna: proses pendidikan yang diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup.

b.      Kedudukan Ilmu Pendidikan Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Ilmu pendidikan adalah ilmu yg mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik. Ilmu pendidikan sebagai suatu ilmu harus dapat bersifat:
a.       Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.
b.      Rokhaniah, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak   membiarkan peserta didik kepada keadaan alamnya.
c.       Normatif, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang buruk.
d.      Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada jaman tertentu.
e.      Praktis, karena memberikan pemikiran tentang masalah dan ketentuan pendidikan yang langsung ditujukan kepada perbuatan mendidik.
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain dalam penyelenggaraan pendidikan. Ilmu pendidikan ialah suatu llmu pengetahuan yang membahas masalah yamg berhubungan dengan pendidikan, sedangkan, definisi yang terpenting dari suatu pendidikan itu sendiri yaitu:
·         Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran, dan toleransi.
·         Meningkatkan questioning skills dan kemampuan menganalisakan sesuatu - termasuk pendidikannya.
·         Meningkatkan kedewasaan individu.

Untuk perkembangan Negara, diperlukan pendidikan yang menghargai kreativitas dan supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih baik, dan tidak hanya meng-copy dari negara lain. Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam hidup manusia dimana ada kehidupan disitu pasti ada pendidikan.
Pendidikan sebagai gejala sekaligus upaya memanusiakan manusia itu sendiri. Dalam perkembangan adanya tuntutan adanya pendidikan lebih baik, teratur untuk mengembangkan potensi manusia, sehingga muncul pemikiran teoritis tentang pendidikan. Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki manusia, melahirkan teori-teori pendidikan.


LANDASAN PENDIDIKAN
1.    Filosofis
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan.
1.       Landasan Filosofis
a.       Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme
a)      Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.
b)      Perenialisme
Perenialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
c)       Pragmatisme dan Progresifme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari  nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
d)      Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.

b.      Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945, sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.

2.    Sosiologis
a.         Pengertian Landasan Sosiologis
Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu atau bahkan dua generasi, yang memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Dengan meningkatkan sosiologi pada kegiatan pendidikan tersebut, maka lahirlah cabang pendidikan sosiologi. Sosiologi pendidikan merupakan  analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial pendidikan yang meliputi 4 bidang :
1)      Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat.
2)      Hubungan kemanusian disekolah
3)      Pengaruh sekolah pada prilaku anggotanya.
4)      Sekolah dalam komunitas, mempelajari interaksi sekolah dengan kelompok sosial lain dalam satu komunitas.
b.         Masyarakat Indonesia Sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
 Masyarakat mencakup sekelompok orang yang berinteraksi antar sesamanya, saling tergantung dan terikat oleh nilai dan norma yang dipatuhi bersama, serta pada umumnya bertempat tinggal disuatu wilayah tertentu, dan adakalanya mereka memiliki hubungan darah atau memiliki kepentingan bersama. Masyarakat sebagai kesatuan hidup memiliki ciri utama antara lain :
1)      Adanya interaksi antar warga-warganya.
2)      Pola tingkah laku warganya diatur oleh adat istiadat, norma-norma, hukum, dan aturan-aturan yang khas.
3)      Ada rasa identitas kuat yang mengikat pada warganya.
3.    Hukum
Landasan hukum pendidikan adalah peraturan yang dijadikan tolak ukur dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Tetapi, tidak semua kegiatan pendidikan dilandasi oleh aturan-aturan ini, seperti cara mengajar dan membuat persiapan mengajar, sebagian besar dikembangkan sendiri oleh pendidik.
Undang-undang Pendidikan :
1)         Menurut Undang-Undang Dasar 1945
Pasal-pasal yang berhubungan dengan pendidikan dalam Undang Undang Dasar 1945 hanya2 pasal, yaitu pasal 31 dan 32. Pasal 31 mengatur tentang pendidikan kewajiban pemerintah membiayai wajib belajar 9 tahun di SD dan SMP, anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD, dan sistem pendidikan nasional. Sedangkan pasal 32 mengatur tentang kebudayaan.
2)         Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Dalam undang-undang termuat perihal yang terkait pembaharuan visi dan misi pendidikan nasional dan juga terdiri dari 77 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum (istilah-istilah terkait dalam dunia pendidikan), dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, prinsip penyelenggaraan pendidikan, hak dan kewajiban warga negara, orang tua dan masyarakat, peserta didik, jalur jenjang dan jenis pendidikan, bahasa pengantar, estándar nasional pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pendanaan pendidikan, pengelolaan pendidikan, peran serta masyarakat dalam pendidikan, evaluasi akreditasi dan sertifikasi, pendirian satuan pendidikan, penyelenggaraan pendidikan oleh lembaga negara lain, pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.
3)         Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Undang undang ini memuat 84 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum(istilah-istilah dalam undang-undang ini), kedudukan fungsi dan tujuan , prinsip profesionalitas, seluruh peraturan tentang guru dan dosen dari kualifikasi akademik, hak dan kewajiban sampai organisasi profesi dan kode etik, sangsi bagi guru dan dosen yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.
4.    Kultural
a.         Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar. Kebudayaan dalam arti luas dapat berwujud:
   1.      Ideal seperti ide, gagasan, nilai, dan sebagainya
   2.      Kelakuan berpola dari manusia dalam mayarakat, dan
   3.      Fisik yakni benda hasil karya manusia
Baik kebudayaan yang berwujud ideal, atau kelakuan dan teknologi, dapat diwujudkan melalui proses pendidikan. Contoh dalam penggunaan bahasa, setiap masyarakat dapat dikatakan mengajarkan anak-anak mengatakan sesuatu, kapan hal itu dapat dikatakan bagaimana mengatakannya, dan kepada siapa mengatakannya. Oleh sebab itu anak-anak harus diajarkan pola-pola tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
b.         Kebudayaan Nasional sebagai Landasan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Hal ini berarti pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia. Karena kebudayaan masyarakat Indonesia majemuk maka kebudayaan bangsa indonesia lebih tepat disebut kebudayaan Nusantara. Puncak-puncak kebudayaan Nusantara itulah yang diterima secara nasional disebut kebudayaan Nasional.
Salah satu upaya penyesuaian penddikan jalur sekolah dengan keragaman latar belakang sosial budaya di Indonesia adalah dengan memerlakukan muatan lokal di dalam kurikulum sekolah. Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik dari setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebhinekaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Beberapa tahun terakhir, makin kuat pendapat bahwa pendidikan seharusnya diupayakan agar lebih menjamin adanya keterikatan antara peserta didik dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sebagai contoh, muatan lokal dalam kurikulum tidak hanya sekedar meneruskan minat dan kemahiran yang ada di daerah tertentu tapi juga serentak memperbaiki/meningkatkan sesuai dengan perkembangan iptek/eni dan kebutuhan masyarakat.
5.    Psikologis
a.         Pengertian Landasan Psikologis
Pemahaman peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Dalam upaya memenuhi kebutuhanya itu maka manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi dengan lingkungannya itu akan menyebabkan manusia mngembangkan kemampuannya melalui proses belajar, semakin kuat motif sebagai upaya pemenuhan kebutuhan itu, semakin kuat pula proses belajar yang terjadi dan pada gilirannya akan semakin tinggi hasil belajar yang dapat dicapainya.
A.Maslow mengemukakan kategorisasi kebutuhan-kebutuhan menjadi enam kelompok, mulai dari yang paling sederhana dan mendasar yang meliputi :
1.      Kebutuhan fisiologis
2.      Kebutuhan rasa aman
3.      Kebutuhan akan cinta dan pengakuan
4.      Kebutuhan harga diri (esteem needs)
5.      Kebutuhan untuk aktualisasi diri
6.      Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami.
Kajian psikologis yang sangat erat hubungannya dengan pendidikan adalah yang berkaitan dengan kecerdasan, berpikir, dan belajar. Kecerdasan umum (inteligensi) ataupun kecerdassan dalam bidang tertentu (bakat) banyak dipengaruhi oleh kemampuan potensial yang hanya akan aktual apabila dikembangkan dalam situasi yang kondusif. Kecerdasan aktual terbentuk karena adanya pengalaman. Jeans Piaget berpendapat bahwa kecerdasan merupakan internalisasi pengalaman. Indeks kecerdasan, yang sering dikenal dengan IQ, dapat diukur dengan tes-tes kecerdasan (Wayan Ardhana, 1986: Modul 1/46). Pengembangan kecerdasan itu akan terwujud dalam berbagai bentuk kemampuan berpikir, baik berpikir konvergen (memusat) dan divergen (memencar), maupun berpikir intuitif dan reflektif.
b.         Perkembangan Peserta didik sebagai Landasan Psikologi
Salah satu aspek dari pengembangan manusia seutuhnya adalah yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian, utamannya agar dapat diwujudkan kepribadian yang mantap dan mandiri. Meskipun terdapat variasi pendapat namun dapat dikemukakan beberapa prinsip umum perkembangan kepribadian. Disebut sebagai prinsip-prinsip umum karena:
(1)      Prinsip itu mungkin dirumuskan dengan variasi tertentu dalam berbagai teori kepribadian.
(2)      Prinsip itu akan tampak berfariasi pada kepribadian manusia tertentu (sebab: kepribadian itu unik)

Salah satu prinsip perkembangan kepribadian ialah bahwa perkembangan keprbadian mencangkup aspek behavioral maupun aspek motivasional : dengan perkembangan kepribadian, bukan hanya perubahan dari tingkah laku yang tampak tetapi juga perubahan dari mendorong tingkah laku itu.
Prinsip kedua dari perkembangan kepribadian adalah bahwa kepribadian mengalami perkembangan yang menerus dan tidak terputus-putus meskipun pada suatu periode tertentu akan mengalami perkembangan yang menerus dibandingkan dengan periode yang lainya.
6.    Ilmiah dan Teknologis
a.         Pengertian tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui berbagai cara pengindraan terhadap fakta, penalaran (rasio), intuisi, dan wahyu. Dengan demikian, pengetahuan meliputi berbagai cabang ilmu (ilmu-ilmu sosial atau social sciences, dan ilmu-ilmu alam atau natural sciences), humaniora (seni, filsafat, bahasa, dan sebagainya) serta wahyu keagamaan atau yang sejenisnya. Dilihat dari segi tujuan pokoknya, sering pula dibedakan ilmu dasar (basic science) dan ilmu terapan (applied science). Hasil dari ilmu terapan itu harus dialih ragamkan (ditransformasikan) menjadi bahan, alat, atau prosedur kerja kegiatan ini biasa disebut pengembangan (development). Tingkat lanjut dan hasil kegiatan pengembangan itulah yang disebut teknologi.
Landasan antologis dari ilmu berkaitan dengan objek yang ditelaah oleh ilmu adalah: apa yang ingin diketahui oleh ilmu, bagaimana hubungannya dengan daya tangkap manusia? Objek ilmu itu selalu berkaitan dengan pengalaman manusia yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
Landasan epistemologi dari ilmu berkaitan dengan segenap proses untuk memeroleh pengetahuan ilmiah, yakni: Bagaimana prosedurnya, apakah yang harus diperhatikan agar memperoleh kebenaran? Cara/teknik/sarana apa yang dapat membantu mendapatkannya? Seperti iptek itu sendiri, metode keilmuan juga mengalami perkembangan sebagai akumulasi pendapat manusia yang kini dikenal sebagai Model Induktif-Hipotetiko-Deduktif.
Landasan aksiologis dari ilmu berkaitan dengan manfaat atau kegunaan pengetahuan ilmiah itu, yaitu: untuk apa pengetahuan ilmiah itu dipergunakan? Bagaimana kaitannya dengan nilai-nilai moral? Ilmu telah berjasa mengubah wajah dunia dalam berbagai bidang serta memajukan kesejahteraan manusia.
b.         Perkembangan Iptek sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang telah dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Pada zaman dulu, manusia purba senantiasa menghadapi kekuasaan alam yang mendominasi kehidupan. Berkat perkembangan iptek, hubungan kekuasaan antara manusia dan alam itu dapat dikatakan terbalik: Alam kini di bawah kekuasaan manusia.
7.    Ekonomi
Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini, yang sebagian besar manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi dibanding kesejahteraan rohani, membuat ekonomi mendapat perhatian yang sangat besar.
Oleh sebab itu ada kewajiban suatu lembaga pendidikan untuk memperbanyak sumber-sumber dana yang mungkin bias digali adalah sebagai berikut :
-          Dari pemerintah dalam bentuk proyek-proyek pembangunan, penelitian-penelitian bersaing, pertandingan karya ilmiah anak-anak, dan perlombaan-perlombaan lainnya.
-          Dari kerjasama dengan instansi lain, baik pemerintah, swasta, maupun dunia usaha. Kerjasama ini bias dalam bentuk proyek penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proyek pengembangan bersama.
-          Membentuk pajak pendidikan, dapat dimulai dari satu desa yang sudah mapan, satu daerah kecil, dan sebagainya.
-          Usaha lainnya seperti dana rutin, dana pembangunan, dan dana bantuan masysrakat.
8.    Sejarah
Landasan historis pendidikan Nasional Indonesia tidak terlepas dari sejarah bangsa indonesia itu sendiri. Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah serta menguasai bangsa Indonesia.
Pada akhirnya bangsa Indonesia menemukan jati dirinya, yang di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Para pendiri negara kita merumuskan negara kita dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam, yang meliputi 5 prinsip (lima sila) yang kemudian diberi nama Pancasila.
Jadi, secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri. Konsekuensinya, Pancasila berkedudukan sebagai dasar filsafat negara serta ideology bangsa dan negara, bukan sebagai suatu ideology yang menguasai bangsa, namun justru nilai-nilai dari sila-sila Pancasila itu melekat dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri
Dengan kata lain, tinjauan landasan sejarah atau historis Pendidikan Nasional Indonesia merupakan pandangan ke masa lalu atau pandangan retrospektif. Pandangan ini melahirkan studi-studi historis tentang proses perjalanan pendidikan nasional Indonesia yang terjadi pada periode tertentu di masa yang lampau.
9.    Agama
Meskipun seringkali terjadi pertentangan antar agama dan filsafat, namun terdapat bebera[a tokoh besar yang mengemukakan pandangan filosofis yang berpijak pada filsafat agama seperti Ibnu Sina atau Avicenna (980-1037), Al-Gazali (1058-1111), dan Ibnu Rush atau Averroes (1126-1198) dari agama islam, st, Thomas Aquinas (1225-1274) dari agama katolik yang dapat dianggap puncak skolastik Kristen denga bfilsafat neothomisme Lao-tse dari Tacis China, Rabidranat tagore di India dan sebagainya. Pendapat aliran ini termasuk manusia sebagai penciptaan tertinggi.
Dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 Pasal 10 Ayat 4 dinyatakan bahwa “Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga, dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan nilai keterampilan.  Meskipun pendidikan formal telah mengambil sebagian tugas keluarga dalam mendidik anak tetapi pengaruh keluarga tetap penting. Hal ini secara tidak langsung memjabarkan bahwa agama merupakan suatu landasan pendidikan yang berakar dari keluarga.
Selanjutnya disamping sekolah dan keluarga, proses pendidikan juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok sosial dalam masyarakat, seperti kelompok keagamaan, organisasi pemuda, pramuka, dll.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar Pendidikan.2006.  Pengantar Pendidikan. Padang: UNP.
The Scientist. 2012. Landasan Pendidikan Indonesia. Online. (http://tisna-dj.blogspot.com/2012/10/landasan-pendidikan-indonesia.html, diakses tanggal 23 Februari 2014).
Mustofa, Habibie. Pengertian Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Online. (http://habiebiemustofa.blogspot.com/2013/09/pengertian-pendidikan-dan-ilmu.html, diakses tanggal 23 Februari 2014).
This entry was posted in

6 comments:

  1. makasi ataz blog ny kaq,

    sangat membantu. (y)

    ReplyDelete
  2. mkasih gan ,,, postingan hakikat-ilmu-pendidikan , yang bagus dan bermanfaat ini layaknya di share ajja ,, nih saya bantu ngeshare ,, ,, jgn lupa kunbal nya pulsagratisandroidku.blogspot.com terimakasih skali lagi gan , maju terus blog nya ,,, !

    ReplyDelete
  3. siapapun anda saya sangat berterima kasih atas blognya,karena telah menyelamatkan mataakuliah saya.

    ReplyDelete
  4. Sama2 semuanya.. maaf baru sempat baca komennya. Sangat senang karna bermanfaat isi blognya 😊😊😊 ..

    ReplyDelete
  5. Sama2 semuanya.. maaf baru sempat baca komennya. Sangat senang karna bermanfaat isi blognya 😊😊😊 ..

    ReplyDelete