BAB II
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
1.
Pengertian Administrasi
Pendidikan
Setiap
bentuk usaha, besar atau kecil,
memerlukan cara-cara pengaturan dan penyelenggaraan yang efektif dan efisien
agar tercapai hasil yang maksimal. Segala sumber daya yang digunakan harus
diatur penggunaannya, sehingga tidak terjadi pemborosan yang berarti, dalam rangka
mencapai tujuan atau keuntungan yang dinginkan untuk diperoleh. Inilah yang
menjadi titik perhatian ilmu administrasi.
Untuk
mengetahui perngertian administrasi pendidikan perlu terlebih dahulu dilihat
pengertian secara umum, karena administrasi pendidikan merupakan aplikasi ilmu
administrasi ke dalam bidang pendidikan.
Secara
etimologi, kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan ministrare yang
menurut Gei (1992) artinya melayani, membantu, menunjang pencapaian tujua
sehingga benar-benar tercapai. Pengertian administrasi secara lengkap menurut
Gei adalah segenap rangakaian penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan
oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencaai tujuan tertentu.
Selanjutnya
Siagian(1986) mendefenisikan administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama
antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasional tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Nurhadi (1983) mengartikan administrasi
sebagai suatu kegiatan rangkaian yang berupa proses pengelolaan suatu kerjasama
sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
Dari
defenisi diatas makna administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian
pokok yaitu:
a.
Administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan
manusia.
b.
Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat
dinamis.
c.
Proses itu dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang
tergabung dalam suatu organisasi.
d.
Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang
telah diterapkan sebelumnya.
e.
Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara
efektif dan efesien.
Dewasa
ini, sesuai dengan perkembangan ilmu administrasi, ruang lingkup administrasi
jauh lebih luas daripada sekedar urusan surat menyurat.
Menurut Burrup, administrasi adalah totalitas proses penyediaan dan penggunaan secara efektif sumber daya manusia dan sumber daya material yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan suatu bentuk usaha. Administrasi dapat pula di definisikan sebagai suatu siklus tindakan-tindakan yang memungkinkan organisasi atau lembaga mencapai tujuannya dengan cara-cara yang efektif dan efisien.
Menurut Burrup, administrasi adalah totalitas proses penyediaan dan penggunaan secara efektif sumber daya manusia dan sumber daya material yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan suatu bentuk usaha. Administrasi dapat pula di definisikan sebagai suatu siklus tindakan-tindakan yang memungkinkan organisasi atau lembaga mencapai tujuannya dengan cara-cara yang efektif dan efisien.
Disamping
adanya pengertian pokok administrasi juga ada unsure pokok administrasi.
Menurut siagian (1986) unsure pokok administrasi adalah :
a.
Adanya sekelompok manusia sedikitnya dua orang
b.
Adanya tujuan yang akan dicapai bersama
c.
Adanya tugas/fungsi yang harus dilaksanakan
d.
Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.
Berdasarkan
pengertian administrasi diatas selanjutnya akan dilihat pengertian administrasi
pendidikan. Menurut Sutjipto & Rafllis (1994) administrasi pendidikan dapat
dilihat dari berbagai aspek:
1.
Bila dilihat dari
segi aspek kerjasama maka administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai
kerjasama diantara orang-orang/personil sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efesien.
2.
Administrasi pendidikan adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan evaluasi dalam mencapai tujuan
pendidikan.
3.
Administrasi pendidikan dapat dilihat dari segi kerangka
berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang
saling berintegrasi satu sama lain dalam proses mengolah masukan menjadi
keluaran.
4.
Administrasi dapat dilihat dari segi manajemen. Apakah
sumber daya manusia dan non manusia sudah didayagunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
5.
Administrasi pendidikan dapat dilihat dari segi kepemimpinan
yaitu proses mempengaruhi, menggerakkan orang lain untuk bekerja lebih giat
kearah pencapaian tujuan.
6.
Administrasi dapat dilihat dari segi proses pengambilan
keputusan. Kegiatan kerjasama dalam proses pendidikan tidak luput dari
pemecahan masalah yang dihadapi.
7.
Administrasi pendidikan dapat pula dilihat dari segi
komunikasi. Dalam proses kerjasama pendidikan diperlukan komunikasi untuk
menyampaikan apa yang perlu dilakukan atau yang diinginkan sehingga kerjasama
tersebut dapat terjadi sesuai dengan yang dikehendaki.
8.
Administrasi pendidikan sering diartikan dalam pengertian
sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan catat
mencatat, mendokumentasikan kegiatan, mengelola surat menyurat dengan segala
aspeknya serta mempersiapkan laporan.
Selanjutnya Purwanto (1999) mengemukakan
administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasikan
segala sesuatu, baik personil, spiritual maupun material, yang bersangkut paut
dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Menurut
Depdikbud administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan kegiatan
kerjasama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembimbingan, dengan
menggunakan/memanfaatkan fasilitas yang tersedia baik personil, material untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.
2.
Fungsi Administrasi
Pendidikan
Dalam
proses pelaksanaan administrasi mempunyai tugas-tugas yang harus dilaksanakan
sendiri. Ada beberapa macam fungsi dari administrasi pendidikan diantaranya :
a.
Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan awal
yang harus dilakukan dalam kegiatan administrasi dan sekaligus sebagai
persiapan sebelum sesuatu usaha dilakukan. Menurut Siagian (1980) perencanaan
adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal
yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
Proses perencanaan pada umumnya
menyangkut peramalan dan pengambilan keputusan. Melalui peramalan kita
memperkirakan apa yang akan terjadi di masa datang berdasarkan informasi yang
diperoleh dari masa lalu dan masa kini.
Perencanaan dapat diartikan sebagai
penentuan langkah-langkah yang akan dilaksanakan di masa datang dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu perencanaan melibatkan
kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah alternatif.
Dalam rangka melakukan perencanaan
pendidikan, prinsip-prinsip berikut perlu diperhatikan.
-
Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan.
-
Perencanaan adalah suatu proses yang komprehensif.
-
Perencanaan hendaklah menghasilkan rencana yang fleksibel dan
realistis.
-
Perencanaan harus berorientasi pada tujuan.
-
Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan aspek-aspek
kuantitatif dan kualitatif pendidikan.
-
Perencanaan pendidikan harus melahirkan rangkaian tindakan
yang jelas, terarah, dan menurut prinsip efisiensi dan efektifitas.
-
Perencanaan pendidikan harus didasarkan pada identifikasi
fenomena pendidikan yang sedang terjadi.
b.
Pengorganisasian
Pengorganisasian menurut Siagian
adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat, tugas-tugas,
tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi
yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
Pengorganisasian di sekolah dapat
didefenisikan sebagai keseluruhan proses pengaturan kekuasaan, wewenang
pekerjaan, tanggung jawab dari personil sekolah yang mempunyai tata hubungan
satu sama lain/ mekanisme kerjasama dapat menjamin tercapainya tujuan
sekolah.
c.
Pengarahan
Pengarahan menurut Nurhadi (1983)
adalah usaha memberikan bimbingan dan pengarahan yang diberikan sebelum suatu
kegiatan pelaksanaan dilakukan untuk memelihara,menjaga dan memajukan
organisasi melalui orang-orang yang terlibat baik structural maupun fungsional,
agar setiap kegiatan yang dilakukan nantinya tidak terlepas dari usaha
pencapaian tujuan pendidikan.
Bimbingan dan pengarahan dapat
dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
1.
Memberikan orientasi tentang pekerjaan yang akan dilakukan
2.
Memberikan dan menjelaskan perintah
3.
Memberikan petunjuk pelaksanaan
4.
Memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan agar kebih
efektif dalam melakukan kegiatan.
d.
Pengkoordinasian
Koordinasi merupakan kegiatan
mengatur dan mengintegrasikan kegiatan para bawahan, metode, bantuan, ide,
saran-saran dalam suatu kegiatan yang lebih besar secara harmonis, saling
menunjang sehingga kegiatan berlangsung lebih efektif dan terarah pada
pencapaian tujuan.
Pengkoordinasian disekolah diartikan
sebagai usaha untuk mengatur kegiatan pendidikan berbagai individu atau unit
sekolah agar kegiatan berjalan selaras dengan anggota/unit sekolah guna
mencapai tujuan sekolah.
e.
Pengawasan
Pengawasan menurut Siagian (1986)
adalah proses pengamatan dari para pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Nurhadi pengawasan adalah kegiatan mengukur tingkat
efektivitas kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan dan tingkat efesiensi
penggunaan komponen pendidikan yang lain dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan. Untuk mengukur tingkat efektifitas dan efesiensi ini perlu
dilakukan evaluasi untuk mengetahui sampai dimana pelaksanaan pendidikan yang
dilakukan mencapai tujuan yang telah direncanakan serta memiliki kekuatan dan
kelemahan program yang dijalankan.
f.
Penilaian
Di dalam fungsi penilaian ini
terlihat kegiatan-kegiatan monitoring, kontrol, dan supervisi. Monitoring
dilakukan selama berlangsung proses pelaksanaan pekerjaannya untuk memperoleh
informasi tentang pelaksanaan.
Dengan demikian penilaian, monitoring, kontrol dan supervisi berkaitan erat dan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk lebih memperbaiki pelaksanaan program suatu organisasi atau lembaga.
Dengan demikian penilaian, monitoring, kontrol dan supervisi berkaitan erat dan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk lebih memperbaiki pelaksanaan program suatu organisasi atau lembaga.
Penilaian tidak hanya mengenai hasil
atau tujuan akhir seperti telah direncanakan semula. Penilaian semacam ini
dalam rangka sistem instruksional disebut evaluasi sumatif. Penilaian juga
dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan penilaian ini disebut formative
evaluation. Sehingga penilaian itu harus dilakukan secara berkesinambungan yang
berkaitan dengan segi kehidupan maupun pelaksanaan suatu kegiatan sebuah
organisasi atau lembaga.
g.
Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan
mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan
menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan
dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan
anggaran tersebut.
3.
Tujuan Administrasi
pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan
efesisensi dan efektivitas penyelenggaraan operasional pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan.
Kegiatan administrasi pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah merupakan sub sistem dari sistem pendidikan sekolah, sehingga tujuan
administrasi pendidikan disekolah berusaha menunjang tercapainya tujuan
pendidikan sekolah secara efektif dan efesien.
Tujuan administrasi pendidikan di sekolah dapat dibedakan
atas:
a.
Tujuan jangka pendek
Tujuan administrasi di sekolah dalam
jangka pendek adalah agar tersusun dan terlaksananya suatu sistem pengelolaan
instrumental dari proses pendidikan guna mencapai pelaksanaan pendidikan di
sekolah secara efektif dan efesien.
b.
Tujuan jangka menengah
Tujuan administrasi pendidikan jangka
menengah adalah menunjang tercapainya tujuan institusional masing-masing jenis
dan jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh kurikulum.
c.
Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang adalah untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti digariskan dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989.
4.
Bidang Garapan
Administrasi Pendidikan
Sebagaimana
halnya disiplin ilmu lainnya administrasi pendidikan mempunyai bidang
garapan/ruang lingkup tersendiri. Bidang garapan administrasi pendidikan dapat
dikelompokkan atas :
a.
Bidang kurikulum
Di Indonesia, kurikulum ditentukan
secara terpusat di tingkat Nasional. Ruang lingkup bahkan sekuensinya ditentukan
secara sentral. Oleh karena itu, sekolah-sekolah yang sejenis dan setingkat
menggunakan kurikulum yang sama.
Konsekuensi sistem sentralisasi kurikulum ini antara lain adalah sekolah-sekolah hanya tinggal melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan. Diantara kegiatan yang dapat dan perlu dilakukan oleh sekolah dalam rangka administratif kurikulum adalah :
Konsekuensi sistem sentralisasi kurikulum ini antara lain adalah sekolah-sekolah hanya tinggal melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan. Diantara kegiatan yang dapat dan perlu dilakukan oleh sekolah dalam rangka administratif kurikulum adalah :
-
Penyusunan kalender pengajaran tahunan.
-
Penyusunan jadwal pengajaran harian dan mingguan.
-
Pencarian dan pengembangan sumber-sumber belajar.
-
Pengembangan persiapan mengajar.
-
Pengembangan kegiatan-kegiatan kokurikuler.
-
Pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan, dan pelaporan
hasil-hasil belajar.
-
Pengembangan strategi dan teknik-teknik mengajar-belajar.
b.
Bidang Kesiswaan
Prinsip-prinsip yang berlaku dalam
administrasi personil pada dasarnya terpakai juga dalam administrasi siswa.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka ini antara lain :
-
Penentuan daya tampung sekolah.
-
Penentuan syarat-syarat, prosedur dan pelaksanaan
pendaftaran.
-
Seleksi.
-
Pengelompokkan.
-
Penetapan dan pembinaan disiplin siswa.
-
Evaluasi siswa untuk berbagai keperluan seperti kenaikan
kelas.
-
Pelaporan dan penyimpanan catatan data tentang siswa.
c.
Bidang keuangan
Sumber-sumber keuangan sekolah yang
utama adalah Pemerintah dan orang tua siswa. Melalui usaha POMG dapat pula
diperoleh sumbangan dari pihak swasta. Atas usaha sekolah sendiri pun dapat
diperoleh dana tambahan, umpamanya dengan membuka koperasi sekolah, peternakan,
usaha kerajinan, perkebunan dan dari pameran atau pertunjukan sekolah. Kegiatan-kegiatan
yang tercakup dalam administrasi keuangan ini antara lain meliputi :
-
Penyusunan anggaran lengkap dengan peruntukannya
-
Pencarian sumber-sumber keuangan tanpa melanggar peraturan-peraturan
yang berlaku.
-
Pengaturan pemasukan, penyimpanan, pengalokasian, pembelanjaan
atau penggunaannya.
-
Pencatatan atau pembukuan.
d.
Bidang personalia
pendidikan
Pada umumnya personil pendidikan
dibedakan atas personil instruksional dan personil noninstruksional. Di
Indonesia tergolong atas tenaga edukatif dan tenaga administratif. Tenaga
edukatif seperti guru melaksanakan tugas-tugas pengajaran, sedangkan tenaga
administratif melaksanakan tugas-tugas administratif dalam arti yang luas.
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan
dalam rangka administrasi personil ini. Diantaranya yang paling penting adalah
:
-
Penentuan kebutuhan akan tenaga personil yang diperlukan,
baik jumlah jenis maupun kualifikasinya.
-
Perumusan deskripsi pekerjaan.
-
Penyusunan struktur kompensasi.
-
Penyusunan struktur organisasi.
-
Pengusulan pengangkatan menjadi calon pegawai.
-
Penempatan dan penyelenggaraan masa orientasi.
-
Penyelenggaraan masa percobaan.
-
Penilaian untuk keperluan pengembangan, promosi, penurunan
pangkat atau kedudukan, transfer dan pemberhentian.
e.
Bidang saran dan prasarana
Banyak sekali jenis sarana pendidikan
yang diperlukan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Dalam bidang sarana umum
misalnya adalah gedung dan lingkungan fisik sekolah. Perabot sekolah seperti
lemari, meja dan kursi atau bangku, papan tulis, mesin tik, mesin stensil.
Di bidang sarana instruksional termasuk
buku-buku, alat peraga, perlengkapan laboratorium, dan berbagai media
instruksional lain. Tidak pula dilupakan fasilitas olah raga dan kesenian.
Upaya yang perlu dilakukan berkenaan
dengan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, perawatan, pemeliharaan, dan
pengaman sarana dimaksud. Yang penting diperhatikan disini adalah segala sarana
yang tersedia hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin. Oleh karena itu
penting dilakukan upaya agar sarana senantiasa fungsional dalam artian selalu
siap bila sewaktu-waktu diperlukan.
f.
Bidang ketatausahaan
-
Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
-
Anggaran belanja keuangan sekolah.
-
Masalah kepegawaian dan personalia sekolah.
-
Keuangan dan pemblukuannya.
-
Korespondensi/surat menyurat.
-
Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan,
pengisian buku induk, raport dan sebagainya.
g.
Bidang hubungan sekolah
dengan masyarakat
Sekolah adalah salah satu lembaga
sosial yang melayani anggota-anggota masyarakat di bidang pendidikan.
Sekolah-sekolah hidup di tengah-tengah masyarakat dan kelangsungan hidupnya
banyak ditentukan oleh masyarakat. Komponen utama di sekolah adalah
anggota-anggota masyarakat, yaitu para siswa, yang harus dilayani
sebaik-baiknya. Sekaligus berarti bahwa yang terutama memetik hasil pendidikan
itu juga adalah masyarakat.
Hubungan dan kerjasama masyarakat hendaklah dipelihara dan ditingkatkan secara aktif oleh sekolah.
Hubungan dan kerjasama masyarakat hendaklah dipelihara dan ditingkatkan secara aktif oleh sekolah.
Dalam hubungan ini Burrup menunjukkan
ciri-ciri hubungan sekolah dan masyarakat yang baik :
-
Jujur dalam maksud dan dalam pelaksanaan.
-
Implisit atau tersirat dalam seluruh program sekolah.
-
Berkesinambungan dalam penyelenggaraannya.
-
Positif dalam pendekatan.
-
Bersifat komprehensif.Peka dan sederhana dalam segi konsep
dan perumusannya.
h.
Bidang layanan khusus
Untuk menunjang kegiatan
belajar-mengajar, berbagai layanan khusus bagi siswa perlu dikembangkan dan
diatur penyelenggaraannya. Tujuannya adalah agar setiap siswa dapat memperoleh
manfaat sebesar-besarnya dari situasi belajar-mengajar yang dilaksanakan di
sekolah.
Layanan-layanan khusus dimaksud antara lain
layanan bimbingan dan penyuluhan, layanan psikologis, layanan kesehatan,
layanan makanan dan minuman dan layanan transportasi serta pemberian bantuan
finansial atau material.
DAFTAR PUSTAKA
Defli. 2009. Administrasi pendidikan “Pengertian
Administrasi dan Administrasi pendidikan”. (Online). (http://mklh1admpendidikan.blogspot.com/, diakses tanggal 10 April 2013).
Syahril, dan Asmidir Ilyas. Bahan Ajar Profesi Kependidikan. 2008. Padang : UNP
Sarjanaku.
2011. Makalah Administrasi Pendidikan. (Online). -(http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-administrasi-pendidikan-dalam.html, diakses tanggal 10 April 2013).
0 comments:
Post a Comment