Pemodelan Unified Modeling Language (UML) Dengan Use-Case Diagram
Unified Modeling Language (UML)
merupakan notasi lengkap untuk membuat visualisasi model suatu sistem. UML ini
digunakan dalam 27 pemodelan obyek guna menyajikan sistem yang berorientasi
pada obyek pada orang lain, akan sangat sulit dilakukan jika pemodelan tersebut
dilakukan dalam bentuk kode bahasa pemrograman. Kesulitan yang muncul adalah
timbulnya ketidak jelasan dan salah terjemah (interpretation) dalam
pembacaan kode pemrograman untuk pemodelan obyek tersebut.
Terdapat dua alasan mengapa perancangan UML digunakan,
diantaranya:
1)
Scalability, dimana obyek lebih mudah dipakai untuk menggambarkan sistem yang
besar dan komplek.
2)
Dynamic modeling, dapat dipakai untuk pemodelan sistem dinamis dan real time.
1. Use-Case Diagram
Menurut Pooley dalam Probowo Pudjo Widodo dan Herlawati (2011:16)
model use-case dapat dijabarkan dalam diagram use case, tetapi
yang perlu diingat, diagram tidak identik dengan model karena model lebih luas
dari diagram. Secara umum use case menggambarkan external view dari
sistem yang akan kita buat modelnya. Disamping itu use case menggambarkan
fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa 28 komponen, kejadian atau kelas.
(Pilone, 2005 dalam Probowo Pudjo Widodo dan Herlawati, 2011:21)
Terdapat beberapa komponen pembentuk diagram use case
diantaranya :
1.
Aktor (actor),
menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.
2.
Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem.
3.
Hubungan (link),
aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.
Adapun contoh penerapan Use Case diagram sebagai berikut:
Sumber :
Tugas Akhir Rancang
Bangun Sistem Informasi Unit Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 1 Lintau Buo Oleh
Meldiya Reza – 1102689 Tahun 2015
Universitas Negeri Padang
Universitas Negeri Padang
0 comments:
Post a Comment