Tuesday 30 October 2018

Pemodelan Unified Modeling Language (UML) Dengan Use-Case Diagram

Pemodelan Unified Modeling Language (UML) Dengan Use-Case Diagram
Unified Modeling Language (UML) merupakan notasi lengkap untuk membuat visualisasi model suatu sistem. UML ini digunakan dalam 27 pemodelan obyek guna menyajikan sistem yang berorientasi pada obyek pada orang lain, akan sangat sulit dilakukan jika pemodelan tersebut dilakukan dalam bentuk kode bahasa pemrograman. Kesulitan yang muncul adalah timbulnya ketidak jelasan dan salah terjemah (interpretation) dalam pembacaan kode pemrograman untuk pemodelan obyek tersebut.
Terdapat dua alasan mengapa perancangan UML digunakan, diantaranya:
1)      Scalability, dimana obyek lebih mudah dipakai untuk menggambarkan sistem yang besar dan komplek.
2)      Dynamic modeling, dapat dipakai untuk pemodelan sistem dinamis dan real time.

1. Use-Case Diagram
Menurut Pooley dalam Probowo Pudjo Widodo dan Herlawati (2011:16) model use-case dapat dijabarkan dalam diagram use case, tetapi yang perlu diingat, diagram tidak identik dengan model karena model lebih luas dari diagram. Secara umum use case menggambarkan external view dari sistem yang akan kita buat modelnya. Disamping itu use case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa 28 komponen, kejadian atau kelas. (Pilone, 2005 dalam Probowo Pudjo Widodo dan Herlawati, 2011:21)
Terdapat beberapa komponen pembentuk diagram use case diantaranya :
1.      Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.
2.      Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem.
3.      Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.


Adapun contoh penerapan Use Case diagram sebagai berikut:

Sumber :
Tugas Akhir Rancang Bangun Sistem Informasi Unit Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 1 Lintau Buo Oleh Meldiya Reza – 1102689 Tahun 2015
Universitas Negeri Padang


0 comments:

Post a Comment