Sunday, 15 December 2013

Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)

Pengertian ADSL

Asymmetric Digital Subscriber Line disingkat ADSL adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.

Perkembangan teknologi kabel tembaga


Sekilas perkembangan teknologi jaringan akses yang memanfaatkan kabel tembaga untuk menyalurkan informasi pita lebar adalah sebagai berikut :

a. Digital Subscriber Line (DSL)

Adalah modem yang biasa digunakan pada layanan ISDN basic rate. DSL akan mentransmisikan data secara duplex (dalam dua arah sekaligus), pada kecepatan 160 kbps melalui kabel tembaga (saluran telepon biasa) dengan rentang sampai 6 km, melakukan multiplex dan demultiplex aliran data ini dalam 2 kanal B (masing-masing 64 kbps), satu kanal D (16 kbps) serta mengikutsertakan beberapa overhead yang diperlukan oleh perangkat terminal. Berdasarkan standar ANSI T1.601 atau ITU I.431 DSL juga menggunakan echo canceller untuk memisahkan sinyal yang diterima yang berasal dari pantulan sinyal yang dikirim. Berikut tabel perkembangan Teknologi DSL :

b. High data rate Digital Subscriber Line (HDSL)

Merupakan teknologi lanjutan dari DSL dan menggunakan 2 twistedpair cooper cable. HDSL cukup baik digunakan untuk menyalurkansinyal T1 atau E1. HDSL menggunakan lebar pita yang lebih sempitdan tidak membutuhkan repeater seperti saluran T1 atau E1 padaumumnya. Biasanya perangkat pada saluran E1 atau T1 menggunakanprotocol AMI (self-clocking Alternate Mark Inversion) danmembutuhkan repeater pada jarak 1000 meter dari sentral dan tiap2000 meter selanjutnya. AMI membutuhkan lebar pita 1,5 MHz pada T1 sedangkan untuk E1 adalah 2 MHz. Dengan menggunakan modulasiyang lebih baik maka HDSL mampu mentransmisikan sinyal padakecepatan 1,544 Mbps atau 2,048 Mbps hanya dengan menggunakan lebar pita 80 kHz sampai 280 kHz, tergantung pada teknik modulasidan pengkodeannya. HDSL mampu menyalurkan sinyal tanpa repeaterpada kabel tembaga sampai sejauh 4 km, tentu saja denganmenggunakan 2 kabel untuk T1 dan 3 kabel untuk E1, yang masing masing beroperasi pada kecepatan separuhnya atau sepertiganya. 

Aplikasi tipikal untuk HDSL adalah seperti koneksi PBX, stasiun antenaselular, sistem DLC yang telah cukup matang dalam memberikan layanan dengan bit rate di atas 1 Mbps, dan telah banyak dipakaidalam aplikasi remote LAN access serta internet. 

c. Single line Digital Subscriber Line (SDSL) 

SDSL akan banyak dibutuhkan pada aplikasi yang memerlukan akses simetris dan karena itu dapat dikatakan bahwa layanan SDSL adalah komplementari dari aplikasi ADSL. Hal yang perlu diperhatikan  bahwa jangkauan dari SDSL tidak akan melebihi 3000 m, di mana pada jarak tersebut ADSL mampu mencapai bit rate 6 Mbps. 

d. Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) 

Teknologi ini memiliki bit rate yang berbeda antara arah kirim(upstream) dan arah terima (downstream). Kecepatan upstream-nya berkisar antara 16 kbps hingga 640 kbps, sedangkan kecepatan downstream-nya antara 1,544 Mbps hingga lebih dari 7 Mbps. Karenanya ADSL sangat ideal untuk layanan internet/intranet, video on demand dan remote LAN access. Karena biasanya penggunapengguna aplikasi tersebut lebih banyak membutuhkan menerima informasi/download daripada mengirim informasi. 

e. Very high data rate Digital Subscriber Line (VDSL) 

Pada awalnya VDSL mempunyai nama Very high data rate Asymmetric Digital Subscriber Line (VADSL) karena mereka menganggap VDSL tidak akan menggunakan transmisi simetris dan sudah pasti asimetris sehingga tak perlu membagi dalam dua nama, VDSL (untuk simetris) dan VADSL (untuk asimetris). VDSL akan menyalurkan data secara asimetris pada kecepatan transmisi yang lebih cepat daripada ADSL dengan panjang saluran yang lebih pendek. Secara umum VDSL diproyeksikan untuk memiliki kecepatan downstream dan upstream sebagaimana diperlihatkan dalam tabel 1. Masih banyak hal yang perlu diperjelas dalam VDSL, baik mengenai standar, service environment, antar muka juga mengenai biaya.

Arsitektur ADSL 

Sirkit ADSL akan saling menghubungkan tiap ujung dari modem ADSL pada saluran telepon biasa (kabel tembaga) dan membuat tiga kanal informasi. Kanal downstream kecepatan tinggi, kanal duplex kecepatan menengah dan kanal POTS. Kanal POTS dipisah oleh modem dijital dengan filter, untuk menjamin uninterrupted POTS. Kanal kecepatan tinggi pada kecepatan 1,544 Mbps – 6 Mbps, dan duplex pada kecepatan 16kbps – 640 kbps. Tiap kanal dapat di submultiplex, sehingga dapat dibentuk multiplikasi kanal-kanal dengan bit rate yang lebih rendah. Berikut tabel karakteristik ADSL berdasarkan kabel yang digunakan :

Kecepatan downstream tergantung oleh beberapa faktor, termasuk panjang dari kabel tembaga, ukuran kabel, kualitas sambungan fisik dari kabel dan interferensi kopling silang. Redaman saluran akan berbanding lurus sesuai pertambahan panjang saluran dan frekuensi, dan akan mengecil bila diameter kabel bertambah. Dengan mengabaikan pengaruh kualitas sambungan maka ADSL mempunyai karakteristik sebagaimana diperlihatkan tabel di atas. Berikut konfigurasi umum ADSL :
sumber yang relevan :

0 comments:

Post a Comment