Thursday, 10 July 2014

IP Versi 4

A.     Pengertian IP Address
Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, biasanya ditampilkan dalam angka desimal agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah sebagai alamat tujuan sebuah node.
Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai konfigurasi biner 32 bit biner, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang terjadi pada alamat IP, dikembangkan sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998.

B.      Penulisan IP
IP bisa ditulis dengan biner dan desimal biasa. IP merupakan konfigurasi biner 32 bit biner, yang dipisahkan oleh 4 buah titik dan perlu diketahui bahwa 8 bit pertama pada bagian IP menjadi pengenal jenis kelas IP. Dan jika dituliskan dalam biner dan desimal formatnya menjadi seperti berikut :
Dalam Biner               :
                    PPPPPPPP . 00000000 . 00000000 . 00000000
Dalam Desimal           :  P.0.0.0

Dimana “P” adalah angka untuk pengenal kelas IP, lalu  angka – angka setelahnya adalah alamat dari host  atau node-nya.


C.      Pengertian IPv4
IPv4 adalah salah satu jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam Protocol TCP/IP yang memiliki panjang 32 bit dan terbagi menjadi 4 segmen dengan masing-masing segmen terdiri dari 8 bit dengan format sebagai berikut ;
Bentuk Biner :
11111111.11111111.11111111.11111111
dan direpresentasikan menjadi
255.255.255.255.255
IPv4 yang terdiri dari 32 bit itu dapat mengalamati hingga 4 miliar host di seluruh dunia. Dapat dihitung sendiri dengan mempangkatkan jumlah nilai per segmen.
2 pangkat 32 ( 32 bit ).
D.     Representasi Alamat IPv4
Alamat IPv4 biasanya dituliskan dalam 4 segmen yang masing-masing dibatasi oleh tanda titik. Contoh : 192.0.2.235. IP address dapat dituliskan dalam format bilangan yang lainnya.Contoh representasinya
1.                 Decimal bertitik ; 192.0.2.235
2.                Hexadecimal bertitik ; 0xC0.0×00.0×02.0xEB   (Setiap oktet di konversikan ke bentuk Hexadecimal )
3.               Octal bertitik ; 0300.0000.0002.0353 ( Setiap oktet masing-masing dikonversikan ke bentuk octal )
4.                Decimal ; 3221226219 ( Ke 32 bit diubah ke bemtuk decimal )
5.               Hexadecimal ; 0xC00002EB  (diambil dari tiap oktet tanpa tanda titik )
6.               Octal ; 030000001353  ( Ke 32 bit diubah ke bentuk octal )

E.      Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

  1.     Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuahInternetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  2.      Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  3.      Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

F.       Alokasi Alamat IP Kelas 4
Jumlah IP address yang tersedia adalah 4 milyar lebih yang harus dibagikan kepada seluruh pengguna Jaringan internet yang ada di Dunia. Pembagian ini dilakukan untuk mempermudah pengalokasiannya pada jaringan atau host .
IP addres dapat dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu :
  1.      Network ID, Network ID digunakan untuk mengidentisifikasi suatu Network. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinettingSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  2.        Host ID, Host ID,  Host address (alamat host)  digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada. Penetuan letak dari Network ID dan Host ID berbeda tiap kelas IP addres.

G.     Kelas-Kelas IP Addres
1    1. Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16581375 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Bentuk IP dimulai dari 1-126 pada oktet pertama selanjutnya bebas sampai 255
contoh :
125.221.26.28
Letak Network ID dan Host ID
Pada Ip Addres kelas A Network ID adalah 8 bit pertama dan 24 bit sisanya merupakan Host ID
125 (Network ID ), 221.26.28 ( Host ID )
IP kelas A digunakan untuk jaringan dengan host yang sangat besar jumlahnya 255.255.255 host = 16581375 Host

2    2. Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuahnetwork identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Oktet pertama bernilai antara 128–191 dengan 16 bit pertama adalah Network ID dan 16 bit sisanya merupakan Host ID
Contoh :
168.206.26.28
dengan 168.206 (Netwok ID ) dan 26.28 ( Host ID )
      3. Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Contoh :
192.168.26.28
Dengan 192.168.26 (Network ID ) dan 28 ( Host ID )

       4. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Karena IP kelas D adalah IP untuk multicast maka tidak dikenal namanya Network ID dan Host ID, Jadi dalam IP ini tak ada hal seperti itu .

       5. Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

·         Angka Pengenal Kelas IP dan Kelasnya :
1.    Kelas A : Dari 0  sampai  127
2.    Kelas B : Dari 128 sampai 191
3.    Kelas C : Dari 192 sampai 223
4.    Kelas D : Dari 224 sampai 239
5.    Kelas E : Dari 240 sampai 255

·         Jangkauan alamat dari setiap kelas IP :
1.    Kelas A : 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255
2.    Kelas B : 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255
3.    Kelas C : 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255
4.    Kelas D : 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
5.    Kelas E : 240.0.0.0 sampai 225.255.255.255

Perbandingan IPV4 dan Ipv6
Untuk merancang IP-Address dalam suatu jaringan tidak dapat hanya menggunakan alamat sembarang saja, karena akan mengganggu Routing data dalam komunikasi, yang menyebabkan transmisi data antar Host akan lambat dan lama atau host tersebut tidak bisa
komunikasi dengan host lain. Untuk meningkatkan transmisi yang cepat maka IP-Address didampingi oleh address lain, yaitu :

      A. Broadcast Address (BrA)
Adakalanya seorang pemakai ingin mengetahui informasi dari jaringan, tanpa mengetahui betul. Dimana informasi tersebut dapat didapat. Suatu teknik yang dinamakan broadcasting memungkinkan hal tersebut, yaitu dengan mengirim pesan (mesagge) keseluruh peserta di jaringan dan untuk Host yang mengetahui jawaban hal tersebut akan memberikan jawaban.
Khusus untuk broadcast, IP menyiapkan Address yaitu :


Dengan demikian angka 255 disiapkan khusus untuk broadcast dan sebaiknya tidak digunakan IP-Address biasa. Satu perkecualian diberikan pada address 127.0.0.1, yaitu address yang berfungsi sebagai Local Host. Local Host memerlukan address ini untuk melakukan Test atau disebut sebagai Loop Back Address. Semua paket yang dikirim ke address tersebut tidak akan diolah oleh Host yang lain, melainkan masuk kembali ke Host yang mengirimnya.


      B. Netmask Address (NmA)
Yaitu suatu address yang berfungsi membatasi routing dalam suatu jaringan, sehingga akan meningkatkan kecepatan transmisi data. Susunan Netmask Address disesuaikan dengan kelas yang telah ditetapkan dalam suatu jaringan, yaitu :
Kelas A : 255.mmm.mmm.mmm
Kelas B : 255.255.mmm.mmm
Kelas C : 255.255.255.mmm
dimana mmm bernilai antara 0 sampai dengan 255.

      C. Gateway Address
Address ini berfungsi untuk menghubungkan rangkaian yang mempunyai Network-ID yang berbeda, seperti pembuatan IP-Address semu pada Proxy atau Firewall.

0 comments:

Post a Comment