Thursday, 10 July 2014

Protocol Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)

TCP/IP lahir dari sebuah proyek yang dibiayai oleh Defense Advanced Research Project
Agency (DARPA) pada tahun 1969, jauh sebelum model OSI dipublikasikan. TCP/IP mulai populer pada pengembangannya di Uneversitas Berkeley, Amerika Serikat dan di implementasinya dalam sistem berbasisi UNIX (Berkeley’s Version). Penerapan protocol ini menjadi jaringan terbesar di dunia, yang dikenal dengan internet.
Kata “internet” awalnya berasal dari protocol IP (Internet Protocol), yang mana kemudian pada setiap jaringan yang menggunakan IP tersebut dinamakan “internet”. Terminologi ini kemudian menjadi rancu, karena itu dibedakan antara internet (huruf i kecil) dengan Internet (huruf I besar). “The Internet” adalah nama jaringan komputer (worldwide), sedangkan internet adalah jaringan yang terdiri atas beberapa komputer yang membentuk satu “logical network” dengan menggunakan IP.
Tujuan perancangan TCP/IP :
-          Standard protocol yang terbuka (Open), yaitu spesifikasi dapat diperoleh dengan bebas dan dikembangkan sesuai dengan hardware yang dimiliki. Dengan demikian TCP/IP dapat di implementasikan pada platform hardware yang beragam.
-          Tidak tergantung pada jaringan fisik hardware, yaitu TCP dapat diintegrasikan pada jaringan fisik yang bermacam-macam, misalnya melalui Bus (Ethernet), Token Ring, Dial-up (Telepon), RS-232 dan media transmisi data lainnya.
-          Skema Address yang luas, yaitu memungkinkan komputer mempunyai identitas tunggal (IPAddress), sehingga walaupun mempunyai jangkauan internasional (worldwide), komputer manapun dapat dicapai dengan mudah karena mempunyai identitas yang jelas.
-          Standard Aplikasi, yaitu utilitas standard yang akan memudahkan pemakaiannya dalam melakukan file transfer, remote login dan remote exicution.

Untuk mencapai tujuan ini, perancang TCP/IP memerlukan 4 lapisan protocol (layer), masing-masing berupa :
1.      Data link & physical layer
Merupakan protocol yang menghubungkan media fisik komunikasi yang digunakan. Dengan demikian bila terjadi pertukaran atau penggantian media transmisi, maka hanya lapisan ini saja yang dirubah, sedangkan lapisan lainnya tidak perlu dimodifikasi. Lapisan ini adalah lapisan pertama yang berhubungan langsung dengan Network Interface Card dan Transmisi data ketempat tujuan. Paket data yang dikirim melalui lapisan ini disebut juga frame.
2.      Protocol internet
Lapisan ini mengorganisasikan pengiriman data ke host yang dituju melalui network address dan disebut sebagai Internet Protocol (IP). Protocol ini mensyaratkan bahwa setiap Host (simpul) mempunyai address tunggal (unique). Address ini adalah identitas Host yang disebut sebagai IP-Address.
3.      Protocol TCP & UDP
o   User Datagram Protocol (UDP)
UDP memberikan suatu metoda kepada aplikasi untuk mengirim data (message) ke aplikasi di Host lain pada jaringan tanpa harus lebih dahulu membangun hubungan komunikasi dengan Host tersebut (connectionless). UDP tidak menjamin keberhasilan pengiriman data (disebut sebagai datagram) tesebut dan tidak menjamin adanya duplikasi pengiriman.
Setiap Datagram yang dikirim oleh UDP, ditambahkan dengan header yang berisi antara lain:
1.      Source Port
2.      Destination Port
3.      Panjang Data
4.      Checksum
Source dan destination port digunkan sebagai identitas pengirim dan karena UDP tidak memerlukan jawaban, maka Source Port sebenarnya tidak diperlukan. Port ini dalam pemrograman jaringan disebut dengan SOCKET. Destination port adalah nomor yang dikenal oleh aplikasi di mesin remote (well know port) yang juga dijadikan identitas layanan, Sebagai contoh aplikasi ftp (file transfer protocol) menggunakan nomor port 69, dan ini dapat dilihat pada file administratif (services).
Checksum adalah satu-satunya mekanisme UDP untuk mendeteksi Error pada pengiriman data.

o   Transmission Control Protocol (TCP)
Protocol TCP menjamin keutuhan data yang ditransfer (reliable). Paket data yang dikirim berorientasi pada hubungan komunikasi virtual yang sebelumnya harus tebentuk lebih dahulu. Teknik ini disebut sebagai connection oriented dan paket data yang dikirim dinamakan reable data stream atau segment. TCP mengirim header dengan informasi yang lebih lengkap dari pada UDP yaitu :
§  Source Port
§  Destination Port
§  Nomor urut pengirim
§  Nomor Acknowledge
§  Window
§  Checksum
§  Options
§  Dan lain-lain
Seperti juga UDP, port adalah nomor yang harus dikenal pada mesin remote (well know nimber) dan dijadikan sebagai identitas layanan aplikasi. Sorce port berfungsi karena si penerima harus mengirim jawaban dengan menertakan source port tersebut. Nomor urut pengirim diperlukan untuk menyusun segment yang sampai dan meminta pengulanagan bila segment yang diterima
tidak baik. Nomor Acknowledge adalah nomor urut yang diberikan mesin remote untuk menyatakan bahwa segment diterima dengan status kondisi baik / buruk.
Dibandingkan UDP, maka TCP lebih handal. Namun “overhead” yang diperlukan untuk TCP lebih banyak ketimbang UDP. TCP memerlukan handshake tiga babak untuk transmisi data. Pertama adalah “initial request” yaitu permintaan untuk mengirim, kedua adalah jawaban (reply) dari host yang jauh tersebut dan terakhir adalah Acknowledge atau jawaban kembali atas reply tersebut. Dengan demikian performance (unjuk kerja) dari UDP lebih cepat ketimbang TCP. Analogi TCP adalah seperti hubungan telpon sedangkan UDP menerupai pengiriman surat lewat pos.


4. Protocol Aplikasi
Lapisan aplikasi melayani permintaan pemakai untuk mengirim dan menerima data. Data ini kemudian disampaikan ke layer transport untuk di proses lebih lanjut.
Perbandingan Protocol OSI dengan TCP/IP



0 comments:

Post a Comment