Thursday, 10 July 2014

Model 7 Layer OSI

Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.

Penjelasan Model 7 Lapis (Seven Layer Model) Komunikasi Jaringan :
·         Lapisan 1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
Lapisan ini mendefinisikan tentang krakteristik dari signal secara mekanik, elektrik (tegangan listrik) dan prosedural. Sebagai contoh adalah transmisi serial pada RS 232 (DB-25) yaitu transmisi bit per bit dengan kecepatan 300 bps keatas. Lapisan ini mengirim dan menerima aliran bits (bit stream) melalui media fisik komunikasi.

·         Lapisan 2. Data Link Layer (Lapisan Penghubung Data)
Lapisan ini secara fungsional dan prosedural membuka dan menutup hubungan antar simpul. Data yang diterima dari lapisan 3 (network layer) akan dibungkus dan dikirim kelapisan 1 sebagai frame. Lapisan ini berhubungan langsung dengan Network Interface Card (NIC), melakukan data buffering (menahan), medeteksi kolisi (rusak) dan syncronisasi transmisi.

·         Lapisan 3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
Lapisan ini bertugas menyiapkan hubungan virtual dengan partner yang akan dituju. Lapisan ini membangun hubungan, menjaga kelancaran hubungan dan memutuskan hubungan. Untuk membangun hubungan tentunya diperlukan identitas dari si pengirim dan si penerima melalui Network Address.

·         Lapisan 4. Transport Layer (Lapisan Pengangkut)
Lapisan ini bertanggung jawab atas pengiriman data antara 2 simpul (node) dan menjaga bahwa data yang dikirim sampai ketempat tujuan sepenuhnya.

·         Lapisan 5. Session Layer (Lapisan Sesi)
Lapisan ini bertugas membangun dan menutup sesi dari dialog, data exchange, alur informasi (simplex, half duplex atau full duplex).

·         Lapisan 6. Pressentation Layer (Lapisan Persembahan)
Lapisan ini bertugas mempresentasikan informasi dengan semantik yang sama walaupun mungkin berbeda syntax. Sebagai contoh adalah fromat data, encryption / decryption.

·         Lapisan 7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Lapisan ini memberikan layanan langsung kepada pemakainya, misalnya layanan transfer data, remote login dan File Transfer Protocol (FTP), Hyper Text Transfer Protocol (HTTP), World Wide Web (WWW), dan juga lainnya.

Bagaimana Lapisan OSI Bekerja?



0 comments:

Post a Comment